Pada saat zaman kolonialisme, para pejuang tanpa hentinya melawan sekuat tenaga untuk memperjuangkan dan melawan demi kemerdekaan. meski mendapat perlawanan balik dari pihak kolonial, segala bentuk usaha dan pemikiran dikerahkan sekuat–kuatnya. Para pahlawan rela berkorban untuk sebuah perjuangan dan pergerakan, mengorbankan nyawa, harta dan pikiran yang tentu tidaklah mudah untuk dilakukan. Rakyat mana yang ia rela ketika tanah kelahirannya dijajah dan dirampas sumber dayanya oleh orang asing yang entah asalnya datang, dan tidak juga hanya itu tapi pikiran pun dirampas habis.
Tidak hanya perlawanan dalam bentuk fisik, para pejuang juga melawan dengan bentuk seperti organisasi maupun gerakan. Pergerakan pun terus menerus dilakukan di berbagai daerah, guna melawan para kolonial dan mewujudkan kemerdekaan yang sebenar–benarnya. Pergerakan dan juga pemikiran terus dikembangkan, berbagai organisasi hadir sehingga nantinya melahirkan pemikiran–pemikiran yang cemerlang. Meskipun mendapatkan perlawanan, para pejuang kita tidak pantang menyerah bahkan mundur, terus maju dan maju.
Kita perlu merefleksikan hal itu semua, karena bagaimanapun zaman dan apapun kondisi yang terjadi, walaupun saat ini kita tidak lagi merasakan pedihnya kolonialisme tapi tetaplah pergerakan harus dikerahkan sebagai bentuk kepedulian kita kepada negara. Menjadi warga negara kadangkala kita selalu melihat sikap warga ketika adanya ketidaksesuaian pada pemerintah, ialah sikap apatis dan mengikuti arus yang seharusnya tidak seperti ini.
Beberapa waktu lalu kita semua dihebohkan terkait fenomena oleh rakyat dengan tagline #kaburajadulu dan #Indonesiagelap yang disuarakan melalui aksi maupun sosial media. Sekali lagi saya tekankan, perlunya pemerintah mengambil langkah cepat dan tepat untuk menangani kekecewaan rakyat. Bagaimana jadinya jika semua orang di negeri ini tidak peduli dengan apapun yang terjadi, rentan terjadi kembalinya gerakan aksi besar–besaran untuk memprotes ini semua.
Sebagai masyarakat, kita seharusnya sadar akan permasalahan dan dinamika yang terjadi saat ini. Menurut saya, pentingnya melek akan politik sejak usia remaja, karena apapun profesi dan pekerjaan tetap saja kita hidup di bawah negara ini. Kebijakan–kebijakan yang dibuat pun harus merata, tidak tumpul ke atas tajam ke bawah, dan tidak boleh adanya perbedaan kelas di depan hukum. Menurut saya masyarakat pun harus sadar dan juga memiliki kepedulian atau empati yang tinggi dalam bernegara maupun sebagai warga negara. Karena bagaimanapun kita adalah bagian dari negeri ini, kalau bukan kita maka siapa yang harus peduli terhadap negeri ini?
Pergerakan tetaplah harus digandakan, mau sampai kapan kita merdeka tapi tidak sepenuhnya merdeka? Kita mengalami kesulitan menjadi pribadi yang merdeka. Sebuah pergerakan tidak akan terjadi jika tidak adanya aksi nyata di dalamnya, pergerakan tidak hanya dilandaskan di atas kertas saja melainkan perlu untuk mewujudkannya dengan aksi nyata yang kita lakukan. Organisasi pada kaum pelajar maupun mahasiswa sangatlah berpengaruh entah itu dalam strata sosial, karena kita ditempa terus menerus untuk berkolaborasi dan memberikan gagasan yang kita miliki.
Kaum muda terpelajar haruslah untuk mulai ambil bagian, kaum muda jangan sampai memiliki sikap apatis terhadap negara maupun politik, apapun profesi dan pekerjaan kita perlulah untuk melek dan sadar terhadap politik. Maka kaum muda jangan hanya diam membaca berbagai buku tanpa adanya pengaruh atau memberikan sikap apatis terhadap negara, maka apa tidak lebih baik dibakar saja buku itu? Kita bisa memulai pergerakan ini dengan cara sadar terlebih dahulu akan masalah yang terjadi dan kita rasakan, karena dengan kita sadar maka pasti akan ada rasa kepedulian sehingga kita sebagai masyarakat kiranya perlu untuk membenarkan. Tetapi dalam pergerakan juga, kita tidak harus dan tidak perlu memakai cara yang radikal. Tetaplah memiliki batasan.
Maka kaum muda terpelajar! Mari kita bersama – sama untuk bergerak dan menebar kebermanfaatan kepada rakyat maupun negara. Jangan pernah merasa takut untuk dikucilkan karena kita kaum muda yang masih minim pengalaman, selama kita di jalan yang memang benar dan untuk membela kebenaran maka jalankan dan maju lah. Selagi kita masih bisa untuk berpikir dan bergerak, maka pergerakan itu bisa hadir. Sekecil apapun pergerakan, tetaplah sebuah pergerakan. Jangan anggap remeh pergerakan yang kita lakukan sekarang ini, kita perlu untuk terus memberikan rasa empati kita dan ini semua sebagai bentuk kepedulian kita pada negara. Karena kita melawan bukan untuk sebagai musuh, melainkan sebagai rakyat! Yang mana merupakan bagian inti dari negara ini.